Kita saling menilai.
- Kita saling menilai satu sama lain. Ketemu orang baru pasti kita nilai dulu dia, begitu juga dia bakalan nilai kita seperti apa. Kita saling menilai, karena udah tabiat manusia buat ngenal orang lain dengan cara ngasi penilaian. Lihat cewek cantik lewat pasti kita nilai, kecantikannnya, bodinya, bahas tubuhnya. Begitu ketemu lelaki tua dan gandengan tangan, kita juga langsung berprasangka, berfikir negatif atau malah bertanya-tanya, siapa gerangan lelaki tua tersebut, bapaknya, kakeknya, atau malah cowoknya? Wah cewek mana yang suka lelaki tua kalo bukan doyan uangnya? Mungkin pikiran ini menari-nari di kepala kita.
- Kita suka menilai orang lain karena dengan begitu cara kita mengenalnya.
Apa bisa kita tau apa yang ada di pikiran orang tentang kita?
- Mungkin kamu bakalan ngomong, tentu, dengan cara nanya ke dia, apa yang kamu pikirin tentang saya? Ya.. kalo kita kenal, kalo gak? Apa pantas nanyain apa yang dipikirin orang yang gak dikenal tentang kita?
- Terus kalo kebetulan orang yang kita tanyain itu kita kenal, apa kamu yakin kalo jawaban yang diberinya itu jujur? Jangan-jangan hanya buat nyenengin kamu, jangan-jangan hanya karena benci sama kamu. gak ada yang bisa ngejamin 100 % apa yang diomongin orang lain tentang kamu itu bener.
- Bagaimana dengan tingkah laku atau bahasa tubuh yang diperlihatkannya?Bukankah itu lebih jelas dibandingkan omongannya? Bahasa tubuh dan tingkah laku gak ngejamin cocok dengan pikirannya. Kenapa? Karena kita hanya MENYANGKA, kita juga menilai bahasa tubuh dan tingkah lakunya, dan sangkaan itu belum tentu benar. Kelakuan orang juga banyak dipengaruhi oleh mood, suasana hati, pengalamannya hari itu. Jadi gak ngejamin 100 % bener.
Ngapain sibuk dengan apa yang dipikirin orang tentang kamu?
- Emang pikiran mereka bakalan nentuin nasib dan masa depan kamu? Nggak kan? Kamulah yang nentuin hidup dan masa depanmu. Orang lain mikir kamu seperti apa itu urusan mereka. Kamu gak mungkin dong larang mereka menilai kamu.
- Kamu suka atau gak kamu bakalan dinilai oleh orang lain. Katanya dalam hidup kita bakalan ketemu 4 macam orang :
- Orang yang suka kamu dengan alasan yang bener (kamu orangnya nyenengin, lincah, suka bergaul, punya selera humor, misalnya). Mereka pikir kamu bakalan cocok dengannya.
- Orang yang suka kamu dengan alasan yang salah, (kamu punya banyak kelebihan dan prestasi yang bikin ngiri, bikin benci, bikin hati panas). Kok orang begini dikategoriin suka sih? Mereka ini kesannya seperti haters, yang gak suka sama kamu. Kenapa mereka gak suka sama kamu? Karena mereka iri dengan kelebihanmu. Iri bersumber dari kekaguman. Mereka kagum dengan kelebihanmu dan ingin sepertimu, itu sebabnya mereka suka kamu. Mereka ingin belajar darimu agar bisa jadi seperti kamu.
- Orang yang gak suka kamu dengan alasan yang bener, (kamu gak rasional, sensitif, suka ngambek dan gak cocok sama dia). Sifat-sifat ini memang ada di kamu dan itu dianggap gak cocok dengan pribadinya.
- Orang yang gak suka kamu dengan alasan yang salah (kamu suka GR, sombong, sok kegantengan / sok cantik, sok imut, sok pintar). Padahal kamu tidak punya sifat itu, cuma itulah yang ditangkap orang lain dari sikap dan kata-katamu. Mereka bebas aja milih orang yang disukainya bukan?
- Kamu bakalan ketemu 4 jenis orang ini dan yang jadi perhatian kamu adalah orang yang suka kamu, entah itu karena alasan yang bener atau alasan yang salah. Intinya adalah mereka SUKA SAMA KAMU. Apapun alasannya mereka memutuskan buat MENYUKAI KAMU. Dan itu yang penting. Gak usah pusing dengan mereka yang gak suka kamu. Apapun yang kamu lakukan mereka sudah memutuskan untuk TIDAK SUKA SAMA KAMU.
- Masih pengen tau juga apa yang dipikirin orang tentang kamu?
- Apa untungnya kalo kamu tau apa yang dipikirin orang? Apa kamu mau berubah sesuai dengan harapan orang? Kamu gak jadi diri sendiri dong. Kamu berubah bukan karena kamu pengen, kamu berubah hanya agar kamu sesuai harapan orang. Ini salah! Lalu kalo kamu sudah berubah apa orang itu puas? Belum tentu! Mungkin dia pengen kamu menjadi versi manusia yang dia sukai. Dia gak mau menerimamu apa adanya. Dia mau menerimamu sesuai versi yang disukainya. Kalo ketemu orang yang begini mending cabut aja, kamu gak bakalan cocok temenan sama dia.
- Apa perlunya kamu tau apa yang dipikirin orang tentang kamu? Apa itu nentuin diri kamu yang sebenarnya, nggak kan? Orang mikir kamu sombong, itu hak mereka, tapi apa beneran kamu sombong? Belum tentu ! Yang mendefenisikan siapa kamu sebenarnya adalah dirimu sendiri, bukan orang lain. Bahkan ortu yang ngelahirin kamu pun juga tak bisa mendefenisikan kamu tuh seperti apa?
- Kalo kamu udah tau apa yang dipikiran orang, kamu jadi bahagia? Gak kan? Karena kebahagiaan itu bukan ditentuin orang lain, bukan ditentuin oleh apa yang dipikirin orang, tapi kita sendiri yang nentuin kebahagiaan kita. Orang lain mo mikir apa kek, terserah mereka kan?
- Lalu kenapa ngabisin waktu dan super kepo dengan pikiran orang lain tentang kita? Kenapa mesti cemas dengan apa yang ada dipikirin orang? Sah-sah saja mereka menilai dan sah-sah aja kalo kita gak peduli!
- Jadi orang baik itu perlu, tapi yang paling penting adalah jadilah diri sendiri. Jujur dan apa adanya. Orang lain mau suka atau tidak itu hak mereka, itu pilihan mereka !
Kapan apa yang dipikirin orang itu penting buat kita?
- Kalau orang lain merasa terganggu akan sikap kita dan hal itu disampaikan langsung kepada kita.
- Kalau orang lain merasa dirugikan oleh kita meski tanpa kita sadari. Kita baru tahu setelah yang bersangkutan bicara langsung.
- Kalau apa yang dibicarakannya memberikan pencerahan dan perbaikan bagi diri kita.
- Kalau apa yang ada di pikirannya tidak benar dan mereka bertanya untuk meluruskannya. Kita boleh ngasi penjelasan yang benar, ngasi informasi yang benar, ngasi bukti kalau apa yang dipikirkannya itu salah. Ngelurusin yang salah sangka. Misalnya seseorang mikir kita mencuri sementara kita gak melakukannya, silakan luruskan, tunjukan bukti bahwa apa yang kita omongin adalah kebenaran.
Well, jelas bukan?
Semoga manfaat !
0 comments:
Post a Comment