Home » , » JONGKOK VS DUDUK, PILIH MANA ?

JONGKOK VS DUDUK, PILIH MANA ?

Posted by Catatan Ngocol on Saturday 31 January 2015

Kali ini saya akan membahas urusan yang menyangkut hajat hidup orang banyak....
Setiap hari "hajat" ini harus diselesaikan secara jantan di tempat yang telah ditentukan. Tidak boleh dilakukan di sembarang tempat karena bisa melanggar norma-norma kesopanan, bisa dianggap pornoaksi, bisa menebarkan polusi bau yang tidak sedap. dan ujung-ujungnya bisa dianggap perbuatan tidak menyenangkan (ini bisa jadi urusan polisi.... wah berabe!!!)

Tempat yang direstui dan dianggap layak untuk menyalurkan "hajat" ini namanya bisa macam-macam, diantaranya : Toilet, WC (Water Closet, terjemahan suka-sukanya ya penampungan air ???), ada juga yang menyebutnya Closet, Kamar Kecil, (meskipun ada juga yang ukurannya besar..), Kakus, JambanRestroom (tempat istirahat???), di Malaysia disebut Tandas, sementara di Jepang disebut  トイレ ( baca :Toire versi Jepang dari kata Toilet) atau お手洗い (baca : otearai, alias tempat cuci tangan, orang Jepang kalau habis ke toilet sebelum keluar wajib hukumnya cuci tangan di wastafel).

Bentuk toilet sekarang ini juga macam-macam tapi pada umumnya dikenal dari posisi kita saat melakukan "ekseskusi hajat", yaitu jongkok atau duduk. Mari kita bahas tempat favorit semua orang ini.

TOILET JONGKOK.
Posisi jongkok saat melakukan "eksekusi hajat" adalah posisi yang paling populer. Jauh sebelum terciptanya toilet permanen, kakek nenek kita sudah ambil posisi ini untuk melepaskan hajat mereka, tempatnya bisa di semak-semak (habis buang, tinggalkan biar alam mengurusnya hitung-hitung jadi pupuk alami he he ). Ada juga yang gali lobang sebelum buang hajat sudah itu baru ditimbun (mungkin inspirasi dari kucing... tapi cara ini kurang praktis kalo kebelet.... wah galinya butuh waktu kan???). Tempat yang paling populer dan sekarang masih ada ya .. di sungai atau kali...(tinggal ambil posisi di pinggir sungai, atau buat dinding penutup sekedarnya.. biar keliatan sopan... trus buang deh!!!)

Soal buang hajat di sungai saya punya pengalaman. Beberapa tahun lalu saat masih kuliah, saya dapat lokasi KKN yang sedikit terpencil. Tapi saya masih beruntung karena masih ada listrik dan toiletnya permanen. Yang sial adalah teman saya di desa sebelah yang kesana harus menyeberang sungai yang kalau air pasang tidak bisa diseberangi, belum ada listrik dan toiletnya ??? Saat itu saya mengantar teman yang lain yang mau bertemu teman saya tersebut di lokasinya (maklum desa kita tetanggaan)... Saat itu kebetulan ada yang mau ke "belakang" dan bertanya lokasi toilet, eh.. oleh yang punya rumah ditunjukin Cangkul. Teman saya bengong tidak paham maksudnya, terpaksa deh dikasi tutorial dulu... ya gali lobang, eksekusi, trus tutup lagi...

Saat duduk untuk makan malam, teman saya bercerita karena dia cewek dan merasa tidak nyaman dengan urusan cangkul-cangkul yang dalam (emang mau nanam jagung.....) ya terpaksa dia cari lokasi yang sedikit lebih elegan, yaitu sungai alias kali yang ada di belakang rumah.
Pada saat ambil posisi dan sibuk meram merem dia sadar kalau ada sesuatu yang menarik-narik "hajat"nya, begitu memperhatikan dengan seksama ternyata beberapa ekor ikan lagi sibuk memperebutkan " hajat" teman saya. Walhasil teman saya segera menyelesaikan hajatnya dan ngacir dengan wajah campuran takjub dan bingung.

Dan tahukah teman menu apa yang tersaji di atas meja makan kami??? yup... IKAN.... ada yang di goreng, dimasak dengan kunyit asam, tampak menantang untuk segera diselesaikan. Tapi setelah mendengar cerita di atas...waduh pada penuh prasangka....jangan-jangan yang di atas meja kami ini ikan yang jadi tersangka atas perebutan hajat teman saya di sungai tadi pagi... Tapi teman yang lain berhubung karena lapar pada cuek anggap aja rantai makanan katanya... Manusia mengeluarkan "hajat">>>>> "hajat" di makan ikan >>>>>> ikan di makan manusia.

Kita lanjut membahas kloset jongkok. Ada beberapa alasan mengapa orang lebih memilih toilet jongkok dariipada toilet duduk, diantaranya :

  1. Posisi jongkok dari segi kesehatan konon lebih tepat untuk mengeluarkan hajat dibanding posisi duduk. Posisi jongkok membantu "hajat" meluncur dengan mulusnya karena otot-otot dinding perut kontraksinya lebih bagus. Jadi yang punya bakat sembelit pake kloset jongkok aja deh!
  2. Kloset  jongkok lebih aman untuk digunakan di tempat umum karena tidak bersentuhan langsung dengan kulit, jadi tidak mudah tertular kuman atau bakteri (kan gawat kalau habis dipake orang kudisan....)
  3. Toilet jongkok lebih murah  dan cara pasangnya lebih gampang dibanding toilet duduk.
  4. Lebih mudah dibersihkan
  5. Hitung-hitung latihan beban, melatih kekuatan kaki dan otot kaki (buat yang pemain bola cocok nih).
  6. Melatih otot dasar panggul dan membuat -maaf bokong lebih seksi (jadi buat yang cewek gak usah buang-buang duit ke gym... rajin-rajin aja jongkok).
Tapi kekurangan kloset jongkok adalah tidak bisa dipake oleh orang yang sudah lanjut usia atau orang cacat.


 TOILET DUDUK
Seiring dengan perkembangan zaman banyak orang yang mulai mengganti toilet jongkok mereka dengan toilet duduk. Hotel-hotel, kantor maupun Mall pun dipenuhi dengan toilet duduk. Buat para penggemar toilet duduk, alasannya mungkin beberapa hal berikut :
  1. Modern, kesannya lebih canggih dan modelnya macam-macam. Hari gini masih pake kloset jongkok??? helloww...
  2. Lebih nyaman (bisa buang hajat sambil mencari inspirasi...baca koran bahkan menyanyi..) 
  3. Tidak pegel.
  4. Cocok digunakan untuk orang lanjut usia dan cacat.
  5. Cocok buat ngajari anak balita toilet training (latihan pakai toilet ).
Kekurangannya karena langsung bersentuhan dengan kulit jadi lebih mudah tertular penyakit. Sebagian lagi Orang Indonesia tidak terbiasa kalau pake toilet duduk ala Barat... (ceboknya gak pake air tapi pake tissue....wadduhh, gak bersih dong).

kloset duduk ala jepang
Kloset Jepang
Kalau di Indonesia selesai buang hajat biasanya sudah tersedia ember plus gayung atau pakai spray, sementara di Jepang kloset duduknya lebih canggih, dilengkapi dengan tombol-tombol yang memiliki fungsi sendiri, untuk nyemprot air, bahkan ada tombol musik untuk menyamarkan suara semprotan air kencing, atau maaf - kentut - (biasanya hanya ada di Toilet cewek, kalo cowok mungkin gak masalah kali ya dengan suara  kentut atau semprotannya??). Untuk menyiram toilet kadang ada yang pake sensor tangan... jadi selesai buang hajat harus meletakkan tangan di sensor dan terbilaslah seketika. Saat musim dingin, dudukan toilet otomatis jadi hangat jadi tidak bikin shock area belakang. Bahkan ada toilet khusus buat orang cacat dan ibu-ibu yang bawa bayi, karena dalam toilet ada tempat buat dudukin bayi sementara ibunya lagi menyelesaikan hajatnya.
Toilet cowok lain lagi, dari cerita yang saya dengar dari suami (maklum belum pernah masuk toilet cowok), selesai para cowok buang hajat sensor akan mendeteksi, begitu orangnya sudah pindah maka air akan otomatis keluar menyiram sisa-sisa kencing tadi. Kalo masih nangkring disitu airnya tidak bakalan keluar. Masuk toilet Jepang harus celingak celinguk letak tombolnya dimana, kalau tidak di pegangan toilet biasanya di dinding. 

Well, cerita toilet ini jadi panjang lebar.... terserah kita sih pilih yang mana... toilet jongkok atau toilet duduk yang penting bisa menyalurkan hajat secara damai... 
Semoga bermanfaat.


0 comments:

Post a Comment

Contributors

My photo
Saya ibu dari dua anak yang suka menulis di sela-sela waktu senggang, berharap bisa memberi sedikit manfaat bagi pembaca
Powered by Blogger.
.comment-content a {display: none;}