- Permukaannya lebih luas. Anak-anak tidak suka batasan, semakin luas tempatnya berkarya semakin bagus. Bisa corat coret lebih banyak, kasi spidol warna warni tidak harus sampe sebatas luas kertas HVS atau buku gambar.
- Eye catching. Si kecil bisa langsung melihat hasil karyanya. Anak-anak haus akan pujian dan pengakuan (orang dewasa saya kira sama juga). Kalau proyeknya dibuat di dinding akan langsung kelihatan oleh orang lain terutama papa mamanya, meski shock, pastinya papa mama memuji dulu baru deh ngomel belakangan.
- Dinding yang putih dan kosong membosankan. Maka Si Kecil berbaik hati untuk membuat penampakan dinding lebih baik. Mulailah jari-jari kecilnya mencoretkan sesuatu yang mungkin lebih mirip benang kusut.
- Dinding mudah didapatkan. Mungkin lebih mudah bagi Si Kecil menemukan dinding daripada kertas. Begitu pegang alat tulis maka dinding lah sasaran utamanya.
Menghalangi kreativitas si kecil dengan terlalu banyak larangan akan mengebiri kemampuannya. Jadi perlu dipikirkan cara yang lebih bijaksana agar dia mulai mengalihkan hobi mencorat coret dinding. Beberapa hal berikut ini bisa dilakukan :
- Beritahu dia bahwa mencoret dinding tidak dibolehkan.
- Taruh kertas karton yang besar dan tempelkan di dinding dengan perekat, jika si kecil timbul ide tidak perlu mengotori dinding.
- Jika si kecil tidak nyaman untuk menggambar di meja, beri karton yang besar di lantai dan biarkan dia berkreasi sambil tiduran.
- Ajak si kecil untuk ikut membersihkan coretan yang dibuatnya dinding. Turut melibatkan si kecil akan membuat dia belajar bertanggung jawab atas perbuatannya.
- Kudu sabar. Mungkin susah bagi si kecil mengerti bedanya menggambar di kertas atau di dinding, buat dia sama saja yang penting bisa melakukan apa yang dia suka.
- Ajak si kecil keluar halaman, beri kapur dan temani membuat gambar pada pedestrian atau pengerasan yang ada di halaman dan setelah selesai menghapusnya bersama-sama.
Enjoy !
0 comments:
Post a Comment