Home » , » Setiap Orang Suka Selfie, Narsis dan Gifo... Itu pasti !!

Setiap Orang Suka Selfie, Narsis dan Gifo... Itu pasti !!

Posted by Catatan Ngocol on Wednesday 25 March 2015

Pada tahu selfie, narsis dan gifo kan? Bukan nama orang tapi kecenderungan setiap orang untuk mencintai diri sendiri yang dituangkan dalam bentuk foto diri. Kalau selfie cenderung motoin diri sendiri bagaimanapun caranya, sementara narsis kagum pada diri sendiri saat difoto ato setelah liat foto diri, sementara gifo  (Gila difoto) yang paling berat, begitu liat kamera langsung pasang aksi, begitu ada yang jeprat-jepret pasti langsung lari ikutan..kalo muka gak muat di frame dipaksain.. (bertekad kuat..)

setiap orang suka selfi, narsis dan gifo
rela impit-impitan di jendela mobil demi blitz kamera, tau mana yang Gifo?

Mengapa pada doyan selfie, narsis dan gila di foto?

  • Karena pengen eksis, pengen dilihat semua orang. Itu watak alami yang ditampilkan oleh semua orang. Maka begitu lihat kamera mereka otomatis pasti pasang pose terbaik. Yang penting eksis coy !!
  • Karena pengen pamer. Jika mereka berada di suatu tempat yang terkenal atau foto sama seleb, artis, orang terkenal. Bahkan ada kebiasaan baru orang kita suka foto sama bule lewat, entah turis kere yang kesasar atau bule bingung liat kita. Trus upload deh ke medsos.
    setiap orang suka narsis, selfie dan gifo
    bule yang mau mandi aja, dibajak ...
  • karena kita pengagum diri sendiri. Semua orang suka mandangin fotonya sendiri berlama-lama. Itu bukan penyakit tapi naluriah banget. Diantara sekerumunan manusia yang kena jepret dalam satu frame, pasti kita cari muka kita dan memandangi dengan kagum (ayo pada ngaku...)
  • karena media sosial dan chatting online menjamur. Namanya macem-macem fesbuk, twitter, linkedin, path, pinterest, line, bbm, bahkan ada yang menspesialisasi diri untuk upload foto seperti instagram. Bosnya fesbuk Marck Zuckerberg tau banget dengan sifat manusia yang pengen eksis, suka pamer dan narsis itu, maka dibuatlah jaringan pertemanan yang bisa buat upload foto-foto selfie, narsis setiap orang dan bisa membaginya ke orang lain untuk sekedar di "like" atau di "komen. Konon banyaknya foto dan video fesbuk yang diupload lewat handphone menghabiskan  27 % dari web traffic yang ada. Semua orang sibuk upload foto miliknya.
  • Diantara yang sibuk belajar ada aja yang narsis
  • karena kamera murah dan mudah didapat. Dulu yang suka bawa-bawa kamera pasti wartawan atau Fotografer profesional (semacam tukang foto kawinan atau tukang foto pas foto ijazah waktu kita sekolah). Sekarang biar anak SD asal punya HP berkamera udah bisa motoin mak, bapak, kakak bahkan dirinya sendiri. Anak saya malah suka moto ayam tetangga, semut beriringan, sampe tukang sayur langganan difoto juga, padahal dia masih SD.
  • karena ada fasilitas buat selfie, narsis dan gifo. Dulu kalau mau foto bagus pasti kita minta tolong orang atau temen buat jepret, karena kita gak bisa motret diri sendiri. Sekarang Hp biasanya dilengkapi kamera depan dan belakang, jadi gak butuh orang buat jepret, cukup pasang aksi terbaik and Klik! Ada juga yang suka nyari cermin buat foto diri sendiri. Ada lagi penemuan terbaru yang namanya Tongsis, semacam alat untuk meletakkan kamera yang bisa ditarik-tarik, jadi si tukang foto juga bisa ikut keambil fotonya (rugi dong kalo gak kena jepret).
  • karena orang suka melow.. mengenang masa lalu. Nah salah satu cara mengenang masa lalu adalah memandangi foto-foto lama, saat semuanya masih indah, langsing, muda, berbakat (istilah kerennya post power syndrome yah?). Foto koleksi mantan, foto masa kecil anak-anak saat mereka beranjak dewasa. Supaya semua alur kehidupan bisa dikenang sekaranglah saatnya mengabadikannya lewat foto. 
Pemenang pose terbaik, so pasti yang gak pake baju

Selfie, Narsis dan Gifo boleh, asal...

  • Jangan berlebihan. Tidak ada yang salah dengan berfoto-foto, mengabadikan kenangan untuk diri sendiri asal kadarnya jangan berlebihan. Setiap saat, waktu, tempat pasti selfie, narsis dan gifo, seolah tidak ada kerjaan lain selain motret diri sendiri. Umur yang masih diberi Tuhan sebaiknya dimanfaatkan untuk hal-hal yang lain juga, yang positif dan memberi nilai tambah.
  • Liat-liat sikon. Sebelum selfie, narsis and gifo tengok kanan kiri (kayak mau nyebrang jalan). Jangan sampe ada orang yang terganggu dengan ulah kita. Kalau mau selfie di depan mobil orang permisi dulu sama orangnya ntar dikira maling, kalo sama pacar orang mendingan jangan deh..ntar kena tonjok.
  • Jangan asal foto asal upload. Liat-liat dulu, foto yang sifatnya sangat pribadi sebaiknya jangan jadi konsumsi umum. Foto mesra, foto sexy yang tak pantas, foto mesum orang lain, foto lagi ngisap ganja atau habis merampok dan lain-lain sebaiknya simpan untuk kita sendiri. Jika sudah diupload akan menjadi konsumsi umum dan bisa disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab, atau bisa berurusan dengan pihak yang berwajib.
  • Hargai lokasi foto. Kalo kebetulan mau selfie, narsis ato gifo di tempat-tempat yang dianggap suci seperti mesjid, kuil, candi bahkan situs bersejarah harus ikuti aturan dan jaga tingkah laku. Pernah sekali saya ditegur waktu ambil pose meletakkan kaki di atas sebuah patung di Bali, ternyata patung itu dianggap suci oleh orang Bali. Saya baca berita ada beberapa turis yang sengaja foto telanjang di situs terkenal seperti machu pichu di Peru dan piramida di Mesir.
  • Jangan ribut dan pecicilan. Ini biasanya terjadi pada rombongan anak muda yang suka foto-foto sambil ribut, ketawa cekikikan tanpa mempedulikan orang lain di sekitarnya.
Silakan selfie, narsis, gifo asal bermanfaat buat diri dan orang lain. 



0 comments:

Post a Comment

Contributors

My photo
Saya ibu dari dua anak yang suka menulis di sela-sela waktu senggang, berharap bisa memberi sedikit manfaat bagi pembaca
Powered by Blogger.
.comment-content a {display: none;}