Home » , , » Apa yang Bisa Saya Pelajari Saat Pasangan Melupakan Ultah Saya?

Apa yang Bisa Saya Pelajari Saat Pasangan Melupakan Ultah Saya?

Posted by Catatan Ngocol on Tuesday, 14 April 2015

Saya terbangun di hari ulang tahun saya dan segera memeriksa ponsel siapa tahu ada pesan cinta dan ucapan selamat dari si dia. Saat tidak menemukan ada pesan baru darinya, saya menghibur diri mungkin dia akan mengirim pesan atau menelepon saya nanti. Mungkin saat ini dia sedang mempersiapkan pesta kejutan atau candle light dinner yang romantis pikir saya. Dia tidak punya alasan untuk melupakan ulang tahun saya.

cinta

Jam 8.00 berpindah ke jam 9.00, beralih ke jam 10.00....... sampai siang tak ada kabar darinya. Saya melanjutkan pekerjaan sambil sesekali memeriksa ponsel siapa tahu ada pesan masuk, panggilan tak terjawab atau pesan di facebook, e mail ataupun twitter saya. Saya menatap nanar ponsel saya dengan wallpaper bunga mawar merah. Saya membayangkan si dia datang membawakan saya bunga itu dan mengucap selamat ulang tahun. Ternyata semua hanya kosong dan lamunan saya belaka, saya mulai tersedu dan merasakan air mata menetes dari kelopak mata saya.

Siang berlalu dan berganti dengan sore masih tanpa kabar darinya. Kemarahan mulai merasuki saya. Saya mulai menuduhnya tidak menyayangi saya, mengabaikan cinta dan perhatian saya selama ini dan sejuta tuduhan yang kesimpulannya kalau dia tidak mencintai saya lagi karena melupakan hari yang sangat penting : Ulang Tahun Saya. Saya pun mulai menyesali diri karena membiarkan perasaan ini mengganggu dan menghancurkan hari saya. Saya mulai marah karena mengharapkan terlalu banyak darinya.

Akhirnya saya berjalan keluar rumah menuju sebuah toko masih dengan perasaan galau dan sedih. Karena terlalu sibuk dengan perasaan sedih saya tidak sadar kalau menabrak orang lain. Sambil mencoba meminta maaf, orang tersebut langsung mengenali saya. Ternyata dia teman sekolah saya dulu. Dia bertanya bagaimana kabar saya dan pasangan saya. Sayapun mulai bercerita kalau hari ini adalah hari ulang tahun saya dan dia, pasangan saya melupakannya, kemudian saya menangis. Teman saya memeluk pundak saya dan berkata ingin menunjukkan sesuatu kepada saya.

Selanjutnya kami berjalan menuju bagian bunga dan dia menyuruh saya memilih bunga mana yang saya sukai. Segera saya mengambil mawar merah seperti yang ada di ponsel saya dan dia mengucapkan selamat ulang tahun. Setelah bertukar nomor ponsel segera dia berlalu dan saya mulai tercenung.
mawar

Kemudian saya mulai menyadari hal-hal berikut ini :

SAYA BAIK-BAIK SAJA.
Mengapa saya merasa begitu menderita? Kenyataannya saya sehat dan baik-baik saja. Hanya karena si Dia tidak ingat ultah saya, haruskah saya menderita karenanya? Persepsi itu yang membuat saya jadi berpikir untuk memperbaikinya. Sayalah yang membuat hati saya menderita bukan dia. Sayalah yang memenuhi otak dengan pikiran yang bukan-bukan yang membuat saya tambah sedih. Saya harus menghentikan kegilaan ini dan kembali fokus pada apa yang harus saya lakukan, yang lebih bermanfaat.

SAYA TIDAK FOKUS PADA APA YANG TELAH SAYA TERIMA
Saya terlalu fokus pada sikap dia, pasangan yang saya cintai dengan sepenuh hati, yang melupakan hari ulang saya. Saya fokus pada kekurangannya hari ini, tapi tidak pada kelebihan yang saya dapatkan dari cinta, perhatian dan kasih sayangnya selama hubungan kami berlangsung. Betapa tega saya menuduhnya tidak mencintai saya lagi hanya karena kesalahannya hari ini.

SAYA AKHIRNYA MENDAPATKAN APA YANG SAYA INGINKAN
Akhirnya saya menerima apa yang saya inginkan, mawar merah dan ucapan selamat ulang tahun meskipun dari orang lain. Tuhan menunjukkan cintaNya pada saya. Dia tahu bahwa saya sangat ingin mawar merah dan ucapan selamat ultah, akhirnya Dia mengirim teman saya untuk membawakannya. Seolah Tuhan ingin berucap bahwa saya dicintai..

FOKUSLAH MEMBERI DAN MENERIMA CINTA DALAM BENTUK APAPUN.
Ketika kita memfokuskan diri untuk menerima cinta dari satu orang, orang yang kita cintai, maka saat tidak menerimanya kita merasa menderita. Fokuslah pada memberi cinta pada siapapun dan menerima cinta dari siapapun, dalam bentuk apapun, maka kita kan senantiasa berbahagia.
Daripada fokus pada cinta satu orang fokuslah pada cinta yang kita terima dari teman, keluarga, saudara, matahari pagi yang hangat dan angin malam yang lebut. Fokuslah pada cinta Tuhan pada kita yang tak terbatas. Jangan berharap terlalu banyak pada manusia karena akhirnya kita kan kecewa.

Itulah hal-hal saya pelajari. Saya berterima kasih pada Tuhan yang telah membukakan mata dan pikiran saya.

(Terinspirasi dari sebuah artikel di thedailylove.com)




0 comments:

Post a Comment

Contributors

My photo
Saya ibu dari dua anak yang suka menulis di sela-sela waktu senggang, berharap bisa memberi sedikit manfaat bagi pembaca

Blog Archive

Powered by Blogger.
.comment-content a {display: none;}