Ragam Alasan Saat Handphone Susah dihubungi.

Saat Ngobrol dengan seseorang di telepon dan komunikasi tidak berjalan lancar, seringkali kita mengarang alasan dan menjadikan beberapa hal berikut ini sebagai kambing hitam.

# 1. Pulsa
Alasan paling utama jika seseorang bertanya mengapa kita tidak membalas teleponnya adalah " Tidak Punya Pulsa". Pulsa adalah kambing hitam yang paling ampuh dan membuat orang langsung memahami alasan kita.

# 2. Sinyal
Alasan kedua setelah pulsa adalah "tidak ada sinyal, sinyal kurang bagus atau sinyal putus-putus." Jika seorang istri menanyai suaminya yang keluar kota mengapa Hpnya mati atau tidak dapat dihubungi, atau jika dihubungi cepat terputus, jawaban paling ampuh soal sinyal akan segera dikemukakan dan masalah selesai.

# 3. Baterai
Alasan selanjutnya yang paling sering jadi kambing hitam adalah lowbat alias low baterai alias hp mati karena baterainya habis. Jika kita menelepon seseorang dan mendapatkan hpnya mati atau tidak bisa dihubungi, jawaban klasik akan kita dengar kalau hp lagi lowbat dan urusan beres.

# 4. Handphone
Alasan ke empat yang paling sering dipermasalahkan adalah handphone bermasalah, entah tidak mau menyala, lambat loading dan sebagainya, yang intinya kesalahan bukan sama si empunya Hp tapi sama Hpnya (Hpnya tidak bisa mengajukan pembelaan diri kok).

# 5. Silence mode
Jika seseorang menelepon dan tidak diangkat, alasan selanjutnya adalah Hpnya dalam kondisi silence jadi tidak kedengaran. Entah karena rapat, meeting, di tempat yag dilarang membunyikan Hp dan sebagainya.

# 6. Letak Handphone
Jika seseorang menelepon dan tidak diangkat, pembelaan selanjutnya adalah handphonenya jauh dari jangkauan, entah itu dalam tas, di laci meja atau di tempat lain.

# 7. Handphone tidak bersamanya
Alasan selanjutnya adalah berada di tempat lain yang berbeda dengan handphonenya. Entah itu di kamar lain, di WC, di teras dan sebagainya.

Itulah 7 alasan yang paling sering dikemukakan saat handphone susah dihubungi. Bisa saja itu bukan sekedar alasan tapi bisa juga usaha "menyelamatkan diri" dari serentetan pertanyaan dari lawan bicara yang pasti ngotot meminta penjelasan.