Home » , » Mengapa Perkosaan Begitu Merajalela?

Mengapa Perkosaan Begitu Merajalela?

Posted by Catatan Ngocol on Thursday, 21 May 2015

Pagi ini saya membaca berita tentang dua orang gadis kakak beradik yang ditemukan tanpa busana bersimbah darah di ruang kepala sekolah SD yang dijaganya di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. Polisi memperkirakan bahwa kedua gadis ini diperkosa sebelum akhirnya dibunuh secara sadis, kakaknya meninggal sementara adiknya kritis. Sampai tulisan ini saya buat polisi masih terus melakukan penyelidikan dan pelakunya masih dicari. Tetapi bukan kisah dan mengapa orang membunuh yang akan saya bahas di sini tapi perkosaan. Di blog berbagidanjadikaya.blogspot.com saya sudah menulis mengenai mengapa seorang membunuh (fakta pembunuh berantai). Kali ini saya lebih tertarik untuk menulis mengapa perkosaan semakin merajalela.

perkosaan
Perkosaan tidak mengenal umur, anak-anak pun sudah banyak yang jadi korban

Berita di atas hanyalah satu dari sekian banyak berita perkosaan yang telah diekspose media. Bukan hanya wanita yang jadi korbannya tapi juga pria dan juga anak di bawah umur bahkan balita pun jdi korban. Mengapa kejahatan seksual seperti halnya perkosaan ini begitu merajalela seperti halnya sebuah virus epidemi yang menyebar demikian cepat? Inilah beberapa hal yang dianggap menjadi penyebabnya :

# 1. Orang kesulitan mengontrol birahinya
Saat sekarang begitu banyak pemicu sehingga seseorang bisa timbul nafsu birahinya tanpa bisa mengontrolnya dengan baik. Mereka bisa saja pulang dari kantor dan melihat wanita berpakaian minim dan timbul birahinya. Atau mereka yang punya masalah dengan rumah tangganya sehingga mencari pelampiasan di luar dengan cara memangsa perempuan atau anak-anak yang elbih lemah dari dirinya. Meskipun ini gak bisa dijadikan alasan pembenaran terhadap tindakan perkosaan tapi kenyataan ini terlihat jelas di sekitar kita.

# 2. Banyaknya rangsangan di sekitar
Banyaknya rangsangan yang menyebabkan seseorang demikian mudah timbul gairah seksualnya. Liat TV yang nampilin wanita seksi. Konten porno demikian mudah di dapat dimana-mana, entah itu video porno, majalah dewasa, saluran TV berbayar, situs porno yang demikian gampang diakses oleh siapapun. Ditambah lagi dengan cara berpakaian wanita masa kini yang semakin minim dan merangsang lelaki untuk terbit nafsu birahinya.

# 3. Wanita atau anak-anak cepat mandiri
Wanita dan anak-anak sekarang bisa berjalan sendiri kemana-mana tanpa dikawal orang tua atau orang yang lebih dewasa darinya. Mereka bisa saja di serang di jalan saat berjalan seorang diri. Atau mereka dibujuk oleh teman bergaulnya setelah terlebih dahulu diberi obat perangsang atau obat tidur.

# 4. Pelaku tidak pernah dilaporkan
Kebanyakan pelaku perkosaan tidak dilaporkan oleh korbannya, mungkin karena malu atau tidak menganggap pemerkosaan itu tindakan kejahatan. Hal ini yang menyebabkan pemerkosaan terus terjadi karena pelakunya tetap dibiarkan berkeliaran mencari mangsa di luar. Demikan juga dengan tindakan hukum yang menurut korban tidak adil, terlalu ringan untuk pemerkosa yang terbukti, membuat masyarakat jadi apatis dan tidak melaporkannya.

# 5. Pelaku mengancam korban
Korban pemerkosaan biasanya berada di bawah ancaman dan intimidasi pemerkosanya sehingga cenderung takut untuk melaporkan atau mengadukan pada orang terdekatnya. Mereka cenderung menyimpan rapat perlakuan tidak senonoh yang diterimanya karena malu atau terlalu takut. Hal ini membuat pelaku semakin leluasa menjalankan aksi bejatnya.

# 6. Pemerkosaan dianggap biasa dan bukan kejahatan
Banyak orang yang sering menganggap bahwa pemerkosaan itu adalah tindakan biasa yang dilakukan oleh pria dan wanita untuk memenuhi kebutuhan biologisnya. Tidak ada yang memperhatikan faktor kejiwaan dan luka fisik yang bisa saja diderita korban karena pemaksaan yang dilakukan pelaku. Film dan acara TV yang menampilkan adegan perkosaan tanpa ada penjelasan bahwa hal itu tidak benar, turut mempengaruhi pemahaman mereka bahwa memperkosa itu bukan kejahatan.

# 7. Orang tidak mempercayai cerita korban
Jika ada korban yang berani menyampaikan keadaannya kadang orang atau masyarakat tidak mempercayainya. Mereka dianggap melakukannya atas dasar suka sama suka sehingga tidak ada yang bersalah di sini. Hal ini membuat pelaku seringkali bebas dari jeratan hukum. Kadang pun hasil visum bisa dimanipulasi oleh oknum petugas sehingga bisa mementahkan bukti yang akan diajukan ke pengadilan bahwa telah terjadi tindakan pemerkosaan.

# 8. Orang beranggapan bahwa perkosaan tidak menyebabkan kehamilan.
Tingkat kehamilan yang disebabkan oleh pemerkosaan cukup tinggi, yaitu mencapai 8 %. Banyak orang atau bahkan politisi yang yakin bahwa pemerkosaan tidak akan membuahkan kehamilan apalagi jika dilakukan cuma sekali. Pandangan yang sangat picik.

# 9. Ada orang yang memiliki kelainan seksual
Ada orang yang memiliki kelainan jiwa dalan bentuk kelainan seksual ayng butuh penyaluran yang aneh-aneh. Termasuk dalam hal ini adalah orang yang bisa mendapatkan kepuasan birahi dengan memperkosa dan memaksa pasangannya. Orang-orang seperti ini biasanya tidak terdeteksi sebagai orang jahat, karena penampakannya yang rapi, berpendidikan dan sikap yang santun.

# 10. Tidak mendapat pendidikan seksual yang benar
Sejak kecil kita tidak pernah mendapat pendidikan seksual yang memadai dari orang tua, Sehingga para remaja yang menginjak masa pubertas mencoba belajar sendiri dari lingkungannya, tanya teman, atau internet atau majalah yang informasinya belum tentu benar. Setelah memperoleh informasi mereka ingin mempraktekkannya ditambah gejolak hormon yang sedang berada di puncak, mendorong mereka untuk melakukan perkosaan. Korbannya bisa teman sendiri, orang lain atau anak-anak yang lebih mudah dibujuk dan diperdaya.

Itulah 10 alasan mengapa perkosaan begitu merajalela dan sepertinya kita tidak kuasa menghentikannya. Harus ada kesadaran masyarakat untuk menolak stigma perkosaan bukan kejahatan. Ajari anak perempuan dan anak-anak untuk membela diri dan berani berkata TIDAK pada orang-orang yang membuat dirinya tidak nyaman dan melakukan pelecehan terhadapnya. Berani melaporkan tindakan pelecehan orang lain terhadapnya dan tidak membiarkan dirinya jadi korban kejahatan seksual.


0 comments:

Post a Comment

Contributors

My photo
Saya ibu dari dua anak yang suka menulis di sela-sela waktu senggang, berharap bisa memberi sedikit manfaat bagi pembaca

Blog Archive

Powered by Blogger.
.comment-content a {display: none;}