Home » , » 10 Cara Bertengkar Yang Lebih "Beradab"

10 Cara Bertengkar Yang Lebih "Beradab"

Posted by Catatan Ngocol on Thursday, 4 June 2015

Yang namanya hubungan pasti ada pasang surutnya. Bertengkar adalah sesuatu yang biasa bagi pasangan, tapi ada aturannya gimana cara bertengkar yang lebih "beradab", gak barbar, gak kayak mau bunuh-bunuhan...


Ini dia aturannya.

ATURAN NOMOR SATU
Jangan manggil nama

Toni ama Lina yang sudah 3 bulan pacaran bertengkar tentang sesuatu hal.
Toni = "Lina, elo tu ya.. emang perempuan kegatelan.. gak bisa liat cowok cakep dikit lo.. kayak kucing yang doyan ngendus-ngendus ikan asin."
Lina = Enak aja, lo itu Toni si playboy kere, sok imut, padahal gak modal ..berani-berani larang-larang gue, emang siapa lo? Bokap gue? Bokap gue aja cuek koq !"

Kalo udah sebut nama wah gawat itu. Nama adalah identitas seseorang yang langsung terhubung sama dirinya. Kalo biasanya kita panggil dia dengan sayang, honey, sweety, baby, cintaku, kemudian saat bertengkar sudah mulai panggil nama itu seolah menyerang langsung dirinya sebagai pribadi. Seperti hakim yang  menjatuhkan vonis sama terdakwa.
Jadi kalo bertengkar sebaiknya tetap sebut dia dengan panggilan kesayangan, supaya dia tau kalo bagi kita dia tetap yang terkasih, cuma sekarang lgi gak sepaham aja..


ATURAN NOMOR DUA
Jangan menyela

Seni bertengkar yang beradab nomor dua adalah biarin pihak lain menyelesaikan omongannya dulu, baru kita tanggapi. Jangan dia belum selesai ngomong kamu udah motong duluan. Dengan kata atau kalimat dan penjelasan yang lebih panjang pula.


ATURAN NOMOR TIGA
Jangan menyalahkan atau menuduh semena-mena

Bertengkar itu artinya berbeda pendapat. Dan hanya ada tiga pendapat di sini, pendapat kamu, pendapat dia dan pendapat yang benar. Kamu pasti merasa benar dan menuduh dia salah, begitu juga sebaliknya. Kalo tuduh-tuduhan tanpa ada penyelesaian dijamin sampe kiamat gak bakalan selesai. Nuduh orang itu harus ada bukti. Kayak hakim dan jaksa di pengadilan gak asal main vonis aja, tapi setelah mempelajari bukti-bukti. Nuduh itu berarti kita udah buat kesimpulan. Kalo yang dituduhkan benar, nah kalo salah itu bisa jadi fitnah! Kalopun benar, apa kalo kita nuduh dia, masalah selesai? Nggak kan?


ATURAN NOMOR EMPAT
Jangan memaki

Siapapun gak suka dimaki dan dikata-katain. Saat bertengkar sebaiknya hindari  memaki dan ngatain yang gak enak didenger, apalagi kalo sampai isi kebun binatang keluar semua. Sejelek apapun perbuatannya pastikan bahwa kamu gak ngungkit kejelekan itu atau nambah-nambahin kesalahannya tapi mau cari solusi alias penyelesaian. Kalo memaki dijamin kamu bakal dapat makian balasan, kapan selesainya kalo episode maki-memaki ini gak berhenti?


ATURAN NOMOR LIMA
Jangan berteriak

Meskipun kamu gak marah, tapi saat bertengkar kamu teriak sampe itu urat leher pada nongol dijamin pihak lain pasti bakal teriakin kamu balik. Yeee... emang ada lomba yel-yel..??? Kalo udah saling teriak dijamin pertengkaran pasti akan berkobar lebih hebat, seperti api yang disiram bensin. Coba kalo bertengkar pada kalem, dijamin masalah bisa diselesaikan dengan kepala dingin.


ATURAN NOMOR ENAM
Jangan menyindir

Kadang kalo bertengkar semua sejarah kesalahannya diungkit satu persatu seperti jaksa yang ngebacain dakwaan yang diakhiri dengan kesimpulan bahwa dia emang tukang bikin salah. Apa yang didapatkan dari menyindirnya? Pembelaan diri karena gak ada orang yang terima kesalahan yang didakwakan padanya begitu aja. Terdakwa sebuah kasus di pengadilan selalu membela dirinya dan mengatakan kalo dia gak bersalah kan?


ATURAN NOMOR TUJUH
Jangan kebanyakan membela diri

Meski seseorang boleh membela dirinya saat diserang dan dituduh oleh seseorang tapi pembelaan yang berlebihan bakalan bikin pertengakaran bakalan panjang tak berujung. Ucapkan pembelaan diri secukupnya dan jika dia gak paham juga, stop! Artinya dia bego, gak perlu berpanjang-panjang ngejelasin ke seseorang yang gak mau paham, buang-buang energi. Kalo kita diam, trus dia ngomong ama siapa? Pertengkaran bakalan mereda kalo tidak ditanggapi.


ATURAN NOMOR DELAPAN
Jangan menggeneralisasi (kamu selalu.. kamu gak pernah...)

Jangan suka menggeneralisasi, kamu memang selalu bohong, kamu gak pernah perhatiiin aku, kamu emang selalu selingkuh. Ucapan ini seolah memberi dia cap dan julukan yang negatif.


ATURAN NOMOR SEMBILAN
Jangan ada kekerasan fisik, emosional, intimidasi

Jangan sekali-kali bertengkar dengan menyakiti fisiknya atau membully dia secara emosional dengan kata-kata yang tak pantas. Sikap ini adalah sikap yang ngeremehin orang lain dan menganggap mereka gak penting karenanya wajar jika dikerasi atau dikata-katain...Emang kalo kita yang diperlakukan begitu mau? Nggak kan?


ATURAN NOMOR SEPULUH
Jangan walk out tanpa ada penyelesaian

Pernah liat anggota dewan yang walk out karena gak setuju dengan yang lainnya? Kalo kamu juga walk out, pergi meninggalkannya tanpa ada penyelesaian, masih bakalan terasa ngeganjal dan mempengaruhi hubungan kamu dengannya.

Itulah 10 aturan gimana caranya bertengkar yang lebih "beradab". Memang mungkin susah buat tidak ngelakuin yang disebutkan dengan kata "jangan", yang namanya bertengkar kan suka kalap tuh, akal sehat gak dipake. Itulah makanya banyak orang yang bertengkar sampe bunuh-bunuhan atau kayak orang bar-bar atau biadab karena mengenyampingkan akal sehat dan asal ngomong, meski setelahnya nyesel. Sebelum nyesel karena omongan yang gak dimaksudkan dan terlanjur nyakitin orang lain, sebaiknya biar bertengkar otak kudu dipake'. Selamat bertengkar yang beradab ya...!!!


0 comments:

Post a Comment

Contributors

My photo
Saya ibu dari dua anak yang suka menulis di sela-sela waktu senggang, berharap bisa memberi sedikit manfaat bagi pembaca

Blog Archive

Powered by Blogger.
.comment-content a {display: none;}